Pitutur, Geliat Budaya Tutur dalam Gempita Era Milenial

2019-11-24 21:30:02

Menilik kembali ke masa dimana perangkat modern seperti internet, gadget, smartphone, dan lain sebagainya belum banyak dimiliki orang, hiburan anak-anak kala itu selain bermain dengan teman sebaya adalah mendengarkan dongeng dari orang tua di sekitar mereka. Dalam suasana hangat, anak-anak dengan penuh minat dan rasa ingin tahu mendengarkan berbagai cerita yang dibawakan orang tua mereka. Suasana seperti itu sekarang sudah jarang sekali kita lihat. Gawai modern yang telah sangat pesat berkembang dan merambah dengan massive ke berbagai lapisan masyarakat, tanpa disadari turut mengambil andil yang besar pada menghilangnya budaya tutur dengan konten pendidikan karakter di usia dini melalui dongeng-dongeng pengantar tidur. Orang tua yang memiliki beragam kesibukan dengan senang hati memperkenalkan perangkat-perangkat canggih untuk menggantikan keberadaan mereka karena tuntutan pekerjaan misalnya, atau sekadar memberikan hiburan yang mudah bagi putra-putri mereka sejak usia dini. Tak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak positif dan negatif. Besarnya manfaat yang bisa diperoleh akan diikuti dengan kerugian yang cukup banyak pula apabila tidak diimbangi dengan pemikiran dan pertimbangan yang bijak. Dapat dengan mudah kita jumpai saat ini konten internet dan televisi yang sangat bertolak belakang dengan perkembangan jiwa anak, dan tidak mencerminkan nilai-nilai budaya kita. Kebanyakan mengumbar kemewahan, kekerasan, dan pornografi. Melihat keadaan yang cukup mengkhawatirkan ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan merencanakan suatu kegiatan Story Telling/Mendongeng Keliling, yaitu kegiatan berkunjung ke sekolah-sekolah ataupun pesantren yang ada di Kota Salatiga. Dimana inti pokok kegiatan diisi dengan mendongeng/story telling yang nantinya sebagai pendongeng kita libatkan dari anak-anak yang dikunjungi. Terlepas dari semua itu, mendongeng atau story telling memiliki kekuatan, fungsi dan manfaat sebagai media komunikasi, sekaligus metode dalam membangun kepribadian anak. Mendongeng akan membuat imajinasi anak terstimulasi untuk berkembang. Mendongeng yang baik adalah dongeng dengan muatan edukasi tanpa menggurui atau memerintah, akan tetapi tokoh-tokoh dalam dongeng diharapkan bisa menjadi teladan bagi anak.

Foto Penerapan