JIPP Jateng

Info Penting : Tahapan Wawancara Telah selesai dilaksanakan, TOP 20 akan segera di umumkan !    

LABORATORIUM KEMISKINAN (MODEL PERCEPATAN PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN PEKALONGAN)

2019-11-24 19:37:31

Kemiskinan masih menjadi isu strategis dalam pembangunan Kabupaten Pekalongan. Rata-rata penurunan angka kemiskinan 2011-2016 sebesar 0,42%. Salah satu catatan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan selama ini masih bersifat business as usual, sentralistik, eksklusif dan miskin inovasi serta tidak berbasis data dan problem yang jelas. Laboratorium Kemiskinan sebagai bentuk ikhtiar percepatan pengentasan kemiskinan, menempatkan si miskin sebagai subyek, membangun kolaborasi antar stakeholders (helix), menjadikan desa miskin sebagai laboratorium dengan basis data yang jelas dan mencoba menghidupkan kembali social capital di tengah masyarakat. Hasil evaluasi awal oleh TKPK, inovasi ini dianggap berhasil yang ditandai dengan keluarnya Desa Botosari dan Desa Mulyorejo dari desa merah. Saat ini sedang menginisiasi replikasi di 6 desa lain. Laboratorium kemiskinan memberikan inspirasi bagi lahirnya Gerakan KUDU sekolah sebagai upaya meningkatkan angka IPM, konsep desa binaan tematik bagi pelaksanaan KKN dengan konsep Universitas Membangun Desa, dan inovasi ini mampu mendorong OPD untuk lebih serius dalam menyusun perencanaan dan pengalokasian anggaran secara terukur. Sumber daya anggaran dan manusia pada 5 helix, berupa APBD, APBDes, Dana CSR, Anggaran Perguruan Tinggi (teknologi) dan sumber daya kelompok masyarakat peduli dapat digerakkan. Mobilisasi dilakukan melalui pertemuan berkala yang melibatkan seluruh helix dibawah koordinasi Bappeda selaku secretariat TKPKD, Forum CSR, TAPD. Keterlibatan mereka dimulai sejak tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, maka penduduk setempat dan si miskin dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan melalui Participatory Poverty Assessment dan dari proses ini pula muncul kepedulian warga terhadap warga lain yang kurang mampu. Laboratorium kemiskinan mendemonstrasikan kolaborasi antar helix dapat berjalan baik, konsisten dan berkelanjutan, dengan menjadikan kemiskinan sebagai musuh bersama, menumbuhkan kepedulian sebagai prasyarat terbentuknya social capital. Dengan membangun basis data yang benar, dan memandang kemiskinan bukan masalah social ekonomi (kemiskinan structural) semata tetapi juga persoalan budaya, target pengentasan kemiskinan sekaligus mewujudkan kondisi masyarakat yang lebih baik dapat dicapai.

Foto Penerapan

Lihat Video Inovasi

Personal Kontak : Bappeda Litbang
Telepon :
Instansi :